Ruediger Kasih Ucapan ‘Kejam’ ke Endrick, Ancelotti: Mbappe Juga Gitu Nanti

0
Ruediger Kasih Ucapan 'Kejam' ke Endrick, Ancelotti: Mbappe Juga Gitu Nanti

Ruediger Kasih Ucapan ‘Kejam’ ke Endrick, Ancelotti: Mbappe Juga Gitu Nanti. Antonio Ruediger menyambut Endrick dengan cara yang ‘tak biasa’ di Real Madrid. Dalam sesi latihan pramusim, momen ini menjadi viral ketika Ruediger menunjukkan permainan kerasnya kepada pemain baru Endrick. Tidak hanya bermain keras, Ruediger juga kerap memprovokasi dan melepaskan tekel-tekel tajam. IDNSCORE

Tertangkap kamera, Ruediger berulang kali berteriak kepada Endrick. Dilansir dari Marca, bek tengah itu sering kali mengucapkan ‘bangun, jangan lemah’ saat Endrick terjatuh. Ruediger tidak segan-segan memberikan tekanan fisik dan mental kepada pemain muda tersebut.

Saat ditanya mengenai kejadian tersebut, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, hanya tersenyum. “Mereka berdua baik-baik saja kok. Ruediger cuma memberikan sambutan kepada Endrick,” jelasnya. Ancelotti nampaknya menganggap hal ini sebagai bagian dari proses adaptasi Endrick di tim utama.

 Ruediger sebagai Mentor di Real Madrid

Antonio Ruediger dikenal sebagai bek yang tangguh. Pemain berusia 31 tahun itu dipercaya sebagai mentor bagi para pemain muda Real Madrid. Selain mampu bercanda untuk mencairkan suasana, Ruediger juga bisa bersikap tegas. Ini menunjukkan bagaimana Ruediger menjalankan perannya dalam membentuk mentalitas para pemain muda di klub.

Carlo Ancelotti menambahkan, nantinya Kylian Mbappe akan mendapatkan sambutan serupa dari Ruediger. “Ruediger akan melakukan hal yang sama nanti ke Mbappe,” pungkasnya. Ancelotti menegaskan bahwa sambutan keras ini adalah bagian dari budaya tim, yang mungkin juga akan dirasakan oleh pemain baru lainnya.

 Pentingnya Sambutan Keras di Real Madrid

Budaya sambutan keras ini dapat dilihat sebagai cara Real Madrid untuk menguatkan mental para pemain baru. Di klub sebesar Real Madrid, tekanan dan ekspektasi sangat tinggi. Oleh karena itu, pemain baru harus segera beradaptasi dengan atmosfer kompetitif dan tuntutan tinggi. Sambutan keras dari rekan setim merupakan salah satu cara untuk mempercepat proses adaptasi ini.  IDNSCORE

Menghadapi tekanan dari rekan setim di awal kedatangan dapat menjadi ujian awal bagi para pemain baru. Mereka harus mampu menunjukkan kemampuan mereka, tidak hanya secara teknis, tetapi juga mental. Tekanan dari rekan setim dan lingkungan baru diharapkan dapat membuat pemain baru lebih tangguh dan siap menghadapi tekanan di pertandingan sesungguhnya. Ini adalah bagian dari strategi klub untuk memastikan bahwa pemain yang bergabung memiliki mental juara dan mampu berkontribusi maksimal.

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, melihat sambutan keras ini sebagai sesuatu yang positif. Menurutnya, ini adalah bagian dari dinamika tim yang sehat. Ancelotti memahami bahwa setiap pemain yang masuk harus siap menghadapi tekanan, baik di dalam maupun di luar lapangan. Dengan demikian, sambutan keras ini dianggap sebagai proses seleksi alami yang membantu menyiapkan pemain baru untuk tantangan di masa depan.

Ruediger mungkin terlihat ‘kejam’ dengan sambutannya, namun ini adalah bagian dari cara Real Madrid menguatkan tim mereka. Sebagai salah satu bek tangguh, Ruediger tidak hanya bertugas menjaga lini pertahanan, tetapi juga berperan sebagai mentor bagi pemain muda. Sambutan kerasnya dapat dilihat sebagai bentuk pengujian dan pelatihan mental. Ruediger membantu pemain baru, seperti Endrick dan Mbappe yang akan datang, untuk memahami dan merasakan langsung tekanan yang akan mereka hadapi di pertandingan besar. Ruediger Kasih Ucapan ‘Kejam

Sambutan keras ini adalah bagian dari proses adaptasi di Real Madrid, yang menunjukkan betapa seriusnya klub ini dalam membentuk mental juara pada setiap pemainnya. Pemain yang mampu melalui sambutan keras ini dengan baik akan lebih siap untuk menghadapi berbagai situasi sulit di lapangan. Ini membantu menciptakan iklim kompetitif yang sehat di dalam tim, di mana setiap pemain didorong untuk memberikan yang terbaik. 

Secara keseluruhan, budaya sambutan keras di Real Madrid bukanlah sekadar tindakan intimidasi, tetapi lebih kepada proses pembentukan mental juara. Melalui tekanan awal dari rekan setim, pemain baru diharapkan dapat segera beradaptasi dan menunjukkan bahwa mereka layak bermain di salah satu klub terbesar di dunia. Dengan dukungan dan bimbingan dari pemain senior seperti Ruediger, proses adaptasi ini menjadi lebih terarah dan efektif. Pada akhirnya, ini semua bertujuan untuk memperkuat tim dan memastikan bahwa setiap pemain siap memberikan kontribusi maksimal di lapangan. IDNSCORE

 BACA SELENGKAPNYA DISINI 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *