Bisakah Mantan Bos PSG dan Prancis
Bisakah Mantan Bos PSG dan Prancis Laurent Blanc Mengubah Nasib Al Ittihad? Meskipun Al Ittihad baru secara resmi memecat mantan pelatih Marcelo Gallardo pada tanggal 2 Juli, pelatih asal Argentina itu sudah berada di ambang kekalahan setelah ia hanya mampu finis di posisi kelima Liga Pro Saudi. Upaya Al Ittihad mempertahankan gelar juara 2022-23 berakhir dengan kegagalan pada bulan Mei, musim tanpa trofi yang berarti pekerjaan Gallardo selalu terancam. LGOLUX
Pencarian penggantinya dimulai jauh sebelum pengumuman pada bulan Juli dan setelah Louay Nazer ditunjuk sebagai presiden baru Al Ittihad bulan lalu, ia menempatkan mantan manajer AC Milan Stefan Pioli di urutan teratas daftar pendeknya. Hingga minggu lalu, Pioli banyak diberitakan sebagai pengganti Gallardo, tetapi ketika Nazer secara mengejutkan meninggalkan jabatannya, tujuannya pun berubah.
Al Ittihad mengonfirmasi bahwa mereka telah memutuskan untuk menunjuk Laurent Blanc. Mantan pelatih Paris Saint-Germain, Bordeaux, dan tim nasional Prancis. Pelatih berusia 58 tahun itu tiba di Jeddah dengan silsilah kepelatihan yang bagus, terutama di tanah kelahirannya.
Naik Turunnya Karier Kepelatihan Laurent Blanc
Dalam jabatan pertamanya, Blanc membimbing Bordeaux meraih gelar Ligue 1 pertamanya dalam satu dekade dan klub tersebut belum pernah memenangkan liga sejak saat itu. Bersama PSG, Blanc menambah tiga kejuaraan lagi dan delapan trofi lagi dalam tiga tahun yang mengesankan.
Sejak saat itu, prestasinya mulai menurun, dengan Blanc mengambil jeda empat tahun sebagai pelatih antara tahun 2016 dan 2020 sebelum kembali ke dunia sepak bola bersama klub Qatar Al Rayyan. Setelah itu, ia menjalani masa sulit di Lyon yang berakhir September tahun lalu. LGOLUX
Tidak diragukan lagi bahwa Blanc, yang dijuluki Le President saat masih bermain karena kepemimpinannya yang luar biasa adalah seorang pemenang sejati. Selama kariernya yang gemilang selama 20 tahun, Blanc dianggap sebagai salah satu bek tengah terbaik di dunia sepak bola dan telah mengoleksi trofi di Prancis, Spanyol, dan akhirnya Inggris.
Pensiun setelah membantu Manchester United mengklaim gelar Liga Premier 2002-03. Namun, ia paling sukses bersama tim nasional Prancis. Meskipun Didier Deschamps menjadi kapten Les Bleus saat meraih kemenangan berturut-turut di Piala Dunia FIFA 1998 dan Kejuaraan Eropa 2000, kepemimpinan Blanc dalam bertahan sangat penting.
Blanc Punya Misi Bangkitkan Benzema di Al-Ittihad
Salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Piala Dunia 1998 adalah ritual unik yang dilakukan Laurent Blanc sebelum setiap pertandingan. Ciumannya ke kepala botak Fabien Barthez, sang penjaga gawang, menjadi semacam mantra keberuntungan bagi timnas Prancis. Ritual sederhana ini ternyata membawa dampak yang luar biasa, dengan Prancis berhasil meraih gelar juara dunia pertama mereka. Gol emas Blanc di babak 16 besar seolah menjadi puncak dari keberhasilan ritual tersebut. Bisakah Mantan Bos PSG
Sebagai pelatih Al Ittihad, tugas pertama Blanc adalah mengubah nasib penyerang bintang sekaligus kapten klub Karim Benzema dan membuatnya kembali mencetak gol secara teratur. Laurent Blanc resmi menjadi pelatih baru Al-Ittihad, sebuah langkah yang dinantikan banyak pihak, terutama para penggemar yang berharap akan ada sinergi yang kuat antara pelatih asal Prancis ini dengan striker andalan mereka, Karim Benzema.
Musim lalu, Benzema mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru di Arab Saudi. Namun, dengan kehadiran Blanc yang memiliki pengalaman menangani pemain bintang seperti Zlatan Ibrahimovic di PSG. Diharapkan Benzema dapat kembali menemukan performa terbaiknya. Keduanya sama-sama berasal dari Prancis dan memiliki bahasa yang sama, sehingga komunikasi di antara mereka diharapkan berjalan lebih lancar. LGOLUX