Celtic Tetap Raja di Skotlandia, Rangers Masih Mengejar

0
Celtic Tetap Raja di Skotlandia, Rangers Masih Mengejar

Celtic Tetap Raja di Skotlandia, Rangers Masih Mengejar. Rangers memperkenalkan pemain baru Robin Propper dari FC Twente pada hari Kamis, tetapi skala pembangunan kembali yang dibutuhkan oleh manajer Philippe Clement masih cukup besar. John Bennett mengatakan Rangers dipaksa untuk menang tetapi tim Brendan Rodgers lebih unggul di dalam dan luar lapangan.

Dalam wawancara internal baru-baru ini, Ketua Rangers, John Bennett, menegaskan kembali sebuah fakta yang sudah seharusnya dipahami oleh seluruh pihak di Ibrox: pentingnya meraih kemenangan. Bennett menyatakan dengan tegas, “Ini adalah klub yang perlu menang. Itu tidak akan berubah. Rangers dipaksa untuk menang.” LGOLUX

Bennett harus memoles sejarahnya baru-baru ini. Rangers memiliki satu gelar Liga Utama sejak 2011. Rekor Piala Liga mereka dalam periode yang sama identik. Mereka telah mengangkat Piala Skotlandia sekali sejak 2009. 

Di tengah dominasi Celtic, Rangers tetap bertahan dengan basis penggemar yang kuat. Anehnya, Bennett, yang dikenal cerdas justru mengeluarkan pernyataan yang kontraproduktif, mengingat situasi klub saat ini yang penuh tantangan.

Celtic Tak Terbendung, Rangers Terombang-ambing

Dominasi Celtic di Liga Utama Skotlandia musim ini tampak tak tergoyahkan. Rangers yang bahkan tertinggal dalam hal infrastruktur, semakin menegaskan status mereka sebagai runner-up. Situasi ini semakin diperparah oleh permasalahan logistik yang dialami klub, yang seakan menjadi simbol dari kondisi mereka saat ini. Pernyataan Bennett tentang kapal-kapal yang membawa material konstruksi pun terasa ironis, seolah menggambarkan Rangers yang terombang-ambing dan kehilangan arah.

Rangers, setelah musim lalu yang mengecewakan, tampaknya telah memilih pendekatan yang lebih berhati-hati dalam transfer pemain. Langkah ini memang masuk akal mengingat sejarah keuangan klub yang kurang stabil. Namun, strategi hemat ini juga menimbulkan pertanyaan besar: apakah langkah ini cukup untuk mengejar ketertinggalan dari Celtic?  LGOLUX 

Dengan utang yang menumpuk dan kasus hukum yang belum selesai, keuangan Rangers masih menjadi sorotan utama. Keputusan untuk menyewa Hampden Park semakin menambah beban finansial klub. Pertanyaannya adalah, apakah langkah-langkah ini akan menghambat ambisi Rangers untuk kembali ke puncak?

Philippe Clement tampaknya telah salah perhitungan mengenai besarnya tantangan yang dihadapinya di Rangers. Pernyataan jujurnya tentang skala permasalahan yang lebih besar dari yang diperkirakan menunjukkan adanya kesenjangan antara ekspektasi awal dan realitas di lapangan. 

Dengan sumber daya yang terbatas dan tekanan untuk meraih hasil instan, Clement berada dalam situasi yang sulit. Keputusan untuk memperpanjang kontraknya hingga 2028 menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana manajemen klub memahami kompleksitas masalah yang dihadapi.

Rangers Mencari Peluang di Tengah Krisis

Pendukung Rangers nampaknya telah belajar dari kekecewaan musim lalu. Ekspektasi yang rendah ini menunjukkan kematangan dalam memahami situasi klub saat ini. Dengan sumber daya yang terbatas dan persaingan yang ketat dari Celtic, target realistis menjadi kunci untuk menjaga semangat juang tim. 

Namun, jika Clement mampu membawa Rangers ke Liga Champions, bukan tidak mungkin dinamika persaingan akan berubah drastis. Untuk bersaing di level tertinggi Eropa, Rangers harus mampu bersaing dengan klub-klub kaya lainnya seperti Manchester City, Paris Saint-Germain, dan Bayern Munich. 

Tantangan ini tidak mudah, mengingat perbedaan yang signifikan dalam hal finansial dan infrastruktur. Rangers harus memiliki strategi yang tepat untuk bisa bersaing dengan klub-klub tersebut. Celtic Tetap Raja di

Finis di posisi bawah Liga Champions tidak hanya berdampak buruk pada reputasi, tetapi juga pada aspek finansial klub. Hadiah yang didapat akan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tim yang lolos ke babak gugur. 

Selain itu, performa buruk di Eropa bisa menurunkan minat sponsor dan investor potensial. Dari sisi psikologis, kegagalan beruntun di Eropa dapat memicu ketidakpuasan di kalangan pemain dan suporter, yang pada akhirnya bisa memengaruhi performa tim di kompetisi domestik. LGOLUX

 BACA SELENGKAPNYA DISINI 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *