Pelatih Borneo FC Kritik Keras VAR Indonesia
Pelatih Borneo FC Kritik Keras VAR Indonesia: Pakai Video yang Benar!. Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, telah menyuarakan kritiknya terhadap implementasi Video Assistant Referee (VAR) di Indonesia setelah timnya mengalami kekalahan dalam final Piala Presiden 2024 pada Minggu, 4 Agustus 2024.
Meskipun penerapan VAR di Indonesia masih tergolong baru, dengan penggunaannya dimulai pada Liga 1 musim 2023-2024 dan dilanjutkan pada Piala Presiden 2024, Huistra merasa ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan untuk penggunaan yang lebih efektif di Liga 1 2024-2025.idnscore
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Huistra menekankan pentingnya kualitas video yang digunakan dalam sistem VAR.
Ia berpendapat bahwa penggunaan teknologi ini harus diimbangi dengan penyediaan materi video berkualitas tinggi, terutama untuk membantu wasit dalam membuat keputusan yang tepat.
Pelatih asal Belanda tersebut mengungkapkan bahwa ia sempat berada di belakang wasit saat keputusan kontroversial dibuat, dan ia merasa bahwa permasalahannya bukan terletak pada wasit, melainkan pada sistem VAR yang tidak menyediakan gambar yang memadai untuk pengambilan keputusan.
Huistra merujuk pada insiden spesifik yang terjadi dalam pertandingan final, di mana pemain Borneo FC, Stefano Lilipaly, menerima kartu merah setelah melakukan pelanggaran terhadap pemain Arema FC, Wiliam Moreira, pada menit ke-88.
Keputusan ini diambil setelah wasit melakukan pemeriksaan ulang melalui VAR, yang mengakibatkan Borneo FC harus bermain dengan 10 orang di sisa waktu pertandingan.
Namun, menurut pandangan Huistra, ada gerakan tambahan dari Wiliam yang juga menendang Lilipaly, yang luput dari pengamatan wasit.
Pelatih Borneo FC ini menegaskan bahwa ia tidak mempermasalahkan keputusan kartu merah untuk Lilipaly, namun ia merasa bahwa keseluruhan kejadian seharusnya ditunjukkan kepada wasit.
Huistra berpendapat bahwa jika tindakan seperti itu dibiarkan tanpa konsekuensi, maka akan banyak hal lain dalam sepak bola yang perlu dipertanyakan.
Lebih lanjut, Huistra menekankan bahwa keberadaan VAR saja tidaklah cukup. Ia berpendapat bahwa sistem ini harus mampu menunjukkan video yang akurat dan lengkap kepada wasit agar keputusan yang diambil benar-benar tepat. idnscore
Pelatih ini merasa bahwa hal ini sangat penting untuk disadari oleh semua pihak yang terlibat dalam sepak bola Indonesia.
Meskipun mengalami kekalahan yang memperpanjang daftar kegagalan Borneo FC di Piala Presiden melawan Arema FC menjadi tiga kali, Huistra tetap mengungkapkan rasa bangganya terhadap tim.
Ia memuji kerja keras seluruh anggota tim selama masa pra-musim, menghargai permainan bagus yang mereka tunjukkan, dan mencatat bahwa mereka berhasil tampil tak terkalahkan sepanjang turnamen hingga final.
Huistra menyatakan bahwa pengalaman ini telah memberikan kepercayaan diri yang besar kepada timnya menjelang musim kompetisi Liga 1 2024-2025.
Ia menegaskan bahwa Borneo FC telah siap untuk menghadapi liga dan akan memainkan pertandingan perdana mereka pada tanggal 12 Agustus.
Pelatih tersebut mengekspresikan keyakinannya terhadap skuad yang dimiliki dan optimis bahwa mereka akan menjalani musim yang bagus.
Kritik Huistra terhadap sistem VAR ini mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam penerapan teknologi baru di dunia sepak bola Indonesia.
Meskipun VAR dimaksudkan untuk meningkatkan keadilan dan akurasi dalam pertandingan, implementasinya masih memerlukan penyempurnaan untuk mencapai tujuan tersebut secara efektif.
Pandangan Huistra ini juga menunjukkan pentingnya evaluasi dan perbaikan terus-menerus dalam penggunaan teknologi di sepak bola.
Dengan Liga 1 2024-2025 yang akan segera dimulai, diharapkan bahwa masukan dari para pelatih dan pemangku kepentingan lainnya dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas penggunaan VAR di kompetisi mendatang. idnscore
Terlepas dari kritiknya terhadap VAR, sikap positif Huistra terhadap tim dan optimismenya menghadapi musim baru menunjukkan tekad Borneo FC untuk bangkit dari kekalahan ini dan memberikan performa terbaik di Liga 1 2024-2025.