Carolina Marin Cedera Robek ACL di Lutut, Karir Badmintonnya Terancam
Carolina Marin Cedera Robek ACL di Lutut, Karir Badmintonnya Terancam. Carolina Marin, pebulutangkis tunggal putri asal Spanyol, telah dikonfirmasi mengalami cedera serius berupa robekan anterior cruciate ligament (ACL) pada lutut kanannya. lgosuper
Diagnosis ini diumumkan oleh tim Marin setelah ia menjalani serangkaian pemeriksaan.
Cedera tersebut terjadi saat Marin bertanding di semifinal tunggal putri Olimpiade Paris 2024 melawan He Bing Jiao dari China pada Minggu, 4 Agustus 2024, di Porte de la Chapelle Arena.
Akibat cedera ini, Marin terpaksa mengundurkan diri dari pertandingan tersebut.
Setelah kembali ke Madrid pada Senin, 5 Agustus 2024, Marin menjalani tes kedua yang tidak hanya mengonfirmasi cedera ACL, tetapi juga mengungkapkan adanya dampak pada kedua meniskusnya.
Tim medis masih akan melakukan penilaian lebih lanjut sebelum menentukan rencana perawatan yang sesuai untuk Marin.
Saat pertandingan berlangsung, Marin sebenarnya sedang dalam posisi unggul. Ia berhasil memenangi gim pertama dengan skor 21-14 dan memimpin 10-5 pada gim kedua.
Namun, harapannya untuk melaju ke final buyar ketika ia mengalami pendaratan yang tidak sempurna setelah melakukan jumping smash.
Insiden tersebut membuat Marin terjatuh dan mengerang kesakitan. Isak tangisnya yang keras terdengar di seluruh arena, membuat lawannya, He Bing Jiao, menghampiri untuk memeriksa kondisinya.
Pertandingan pun terpaksa dihentikan sementara dan dokter turnamen dipanggil ke lapangan untuk memberikan pertolongan.
Meskipun dalam kondisi cedera, Marin awalnya menolak untuk menyerah. Ia mencoba untuk melanjutkan pertandingan dengan memasang pelindung lutut. Namun, terlihat jelas bahwa ia kesulitan untuk bergerak di lapangan.
Akhirnya, saat kedudukan mencapai 10-8, Marin memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia hanya bisa menangis keras sambil bersimpuh, sementara pelatihnya, Fernando Rivas, berusaha menghiburnya di tengah keheningan para penonton. lgosuper
Cedera ini bukanlah yang pertama kali dialami oleh Marin. Dalam lima tahun terakhir, ia telah menghadapi beberapa cedera serius yang mempengaruhi kariernya.
Cedera ACL pertamanya terjadi pada final Indonesia Masters 2019, di mana ia juga mengalami cedera saat sedang memimpin pertandingan.
Cedera keduanya terjadi menjelang Olimpiade Tokyo pada tahun 2021.
Saat itu, performanya sedang dalam kondisi prima setelah meraih gelar Thailand Open Super 1000 sebanyak dua kali dan Swiss Open.
Namun, cedera tersebut memaksa Marin untuk mengundurkan diri dari Olimpiade Tokyo 2020 dengan berat hati.
Kejadian ini merupakan pukulan berat bagi Marin, mengingat ia telah berjuang keras untuk kembali ke performa terbaiknya setelah mengalami cedera-cedera sebelumnya.
Cedera terbaru ini juga berdampak pada hasil pertandingan, di mana He Bing Jiao akhirnya melaju ke final, sementara medali perunggu jatuh ke tangan Gregoria Mariska Tunjung.
Cedera berulang yang dialami Marin menunjukkan betapa beratnya tantangan yang dihadapi oleh atlet-atlet top dunia.
Meskipun telah berhasil kembali ke level tertinggi setelah cedera sebelumnya, Marin kini harus kembali menghadapi proses pemulihan yang panjang dan mungkin akan mempengaruhi kariernya di masa depan.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan dan pencegahan cedera dalam olahraga prestasi.
Para atlet dan tim pendukungnya perlu terus meningkatkan metode latihan dan pemulihan untuk meminimalkan risiko cedera, terutama pada bagian-bagian tubuh yang rentan seperti lutut.
Bagi penggemar bulu tangkis dunia, cedera Marin merupakan kehilangan besar mengingat ia adalah salah satu pemain top yang selalu memberikan pertandingan berkualitas tinggi.
Namun, mengingat semangatnya yang kuat dan pengalaman dalam mengatasi cedera sebelumnya, banyak yang berharap Marin akan dapat pulih dan kembali ke lapangan untuk melanjutkan kariernya yang cemerlang. lgosuper